Bagaimana Cara Mengetahui Teori Umum Kelistrikan
Wednesday, April 29, 2020
Add Comment
Teori Umum Kelistrikan..??? – Bagaimana terjadinya listrik jika sutau benda memiliki pontensial tinggi dihubungkan dengan kabel atau kawat yang pontesial listriknta lebih rendah.
Tahanan Listrik
Ketika air dari tanki A mengalir ke tanki B air akan mengalir lebih banyak pada periode waktu tertentu jika menggunakan pipa yang lebih besar sebaliknya menjadi sedikit jika menggunakan pipa yang lebih kecil. Hal ini terjadi karena pipa dengan ukuran berbeda memiliki tahanan yang berbeda.
Hal yang sama juga terjadi pada listrik bahkan bila potensial listrik sama besarnya jumlah arus berbeda tergantung tahanan listrik kawat yang dipakai sebagai penghubung dua objek.
Tahanan listrik pada kabel bervariasi tergantung dari materialnya juga sebanding dengan panjangnya dan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat tahanan juga dapat berubah dipengaruhi temperatur.
Hukum Ohm
Voltage, arus dan tahanan saling berhubungan satu dengan lainnya dengan kata lain arus berbanding lurus dengan voltage dan berbanding terbalik dengan tahanan ini disebut ohm dan dinyatakan dengan rumus berikut ini.
Hubungan antara voltage arus dan tahanan cara mudah untuk mengingat :
Voltage ( Tegangan )
Jika Tngki air A dan B dihubungkan dengan sebuah pipa air akan mengalir dari tanki memiliki permukaan lebih tinggi ke tanki yang permukaan airnya rendah.
Hal yang sama terjadi juga pada listrik jika suatu benda memiliki potensial listrik lebih tinggi dihubungkan dengan sebuah kawat / kabel ke benda lain yang potensial listriknya lebih rendah arus akan mengalir dari benda yang memiliki potensial lebih tinggi ke benda yang memiliki potensial rendah.
Perbedaan potensial listrik ini disebut voltage ( tegangan ) potensial yang rendah diberi tanda positif + dan potensial listrik yang lebih rendah diberi tanda negatif – seperti halnya air jika tidak terdapat potensial listrik atau perbedaan antara potensial listrik adalah nol berarti tidak ada listrik yang mengalir tegangan dinyatakan dengan huruf E dan satuanya menggunakan V ( volt ).
Jika Tngki air A dan B dihubungkan dengan sebuah pipa air akan mengalir dari tanki memiliki permukaan lebih tinggi ke tanki yang permukaan airnya rendah.
Hal yang sama terjadi juga pada listrik jika suatu benda memiliki potensial listrik lebih tinggi dihubungkan dengan sebuah kawat / kabel ke benda lain yang potensial listriknya lebih rendah arus akan mengalir dari benda yang memiliki potensial lebih tinggi ke benda yang memiliki potensial rendah.
Perbedaan potensial listrik ini disebut voltage ( tegangan ) potensial yang rendah diberi tanda positif + dan potensial listrik yang lebih rendah diberi tanda negatif – seperti halnya air jika tidak terdapat potensial listrik atau perbedaan antara potensial listrik adalah nol berarti tidak ada listrik yang mengalir tegangan dinyatakan dengan huruf E dan satuanya menggunakan V ( volt ).
Arus
Pada kelistrikan arus mirip dengan aliran air dan dibagi 2 macam :
Pada kelistrikan arus mirip dengan aliran air dan dibagi 2 macam :
Arus searah ( direct current ) dan arus bolak-balik ( alternating current ) arus dinyatakan dengan I dan menggunakan satuan A ( ampere ).
Arus searah
Pada arus searah ( DC ) arus mengalir pada satu arah saja contohnya, listrik yang berasal dari battery atau bettery kering adalah arus searah dan arusnya dapat disimpan.
Pada arus searah ( DC ) arus mengalir pada satu arah saja contohnya, listrik yang berasal dari battery atau bettery kering adalah arus searah dan arusnya dapat disimpan.
Arus bolak-balik
Pada arus bolak-balik ( AC ) arah dan besarnya arus berubah menurut interval tertentu dengan pengulangan yang disebut siklus contohnya : listrik yang digunakan pada lampu dan alat-alat perabot rumah tangga menggunakan arus bolak-balik dan arusnya tidak dapat disimpan.
Pada arus bolak-balik ( AC ) arah dan besarnya arus berubah menurut interval tertentu dengan pengulangan yang disebut siklus contohnya : listrik yang digunakan pada lampu dan alat-alat perabot rumah tangga menggunakan arus bolak-balik dan arusnya tidak dapat disimpan.
Tahanan Listrik
Ketika air dari tanki A mengalir ke tanki B air akan mengalir lebih banyak pada periode waktu tertentu jika menggunakan pipa yang lebih besar sebaliknya menjadi sedikit jika menggunakan pipa yang lebih kecil. Hal ini terjadi karena pipa dengan ukuran berbeda memiliki tahanan yang berbeda.
Hal yang sama juga terjadi pada listrik bahkan bila potensial listrik sama besarnya jumlah arus berbeda tergantung tahanan listrik kawat yang dipakai sebagai penghubung dua objek.
Tahanan listrik pada kabel bervariasi tergantung dari materialnya juga sebanding dengan panjangnya dan berbanding terbalik dengan luas penampang kawat tahanan juga dapat berubah dipengaruhi temperatur.
Pada umumnya ketika temperatur naik tahanan listrik meningkat pada material logam dan menurun pada material semi konduktor.
Tahanan dinyatakan dengan R dan mengandung satuan ( ohm ).
Voltage = perbedaan tinggi permukaan antara tanki A dan B
Arus = Banyaknya air yang mengalir dari tanki A ke tanki B
Tahanan = diameter dan panjang pipa yang menghubungkan tanki A dan B
Tahanan dinyatakan dengan R dan mengandung satuan ( ohm ).
Voltage = perbedaan tinggi permukaan antara tanki A dan B
Arus = Banyaknya air yang mengalir dari tanki A ke tanki B
Tahanan = diameter dan panjang pipa yang menghubungkan tanki A dan B
Hukum Ohm
Voltage, arus dan tahanan saling berhubungan satu dengan lainnya dengan kata lain arus berbanding lurus dengan voltage dan berbanding terbalik dengan tahanan ini disebut ohm dan dinyatakan dengan rumus berikut ini.
I = E/R R = E/I E = I . R
Hubungan antara voltage arus dan tahanan cara mudah untuk mengingat :
I = Arus ( A )
E = Voltage ( V )
R = Tahanan ( Ω )
E = Voltage ( V )
R = Tahanan ( Ω )
Daya
Prosentase usaha yang dilakukan listrik selama waktu tertentu disebut daya. Daya sebanding dengan voltage dikalikan dengan arus.
Dengan kata lain semakin tinggi voltage semakin banyak arus yang mengalir maka semakin besar daya yang dikeluarkan listrik hubungan ini dinyatakan dengan rumus berikut.
P = I2R = E2/R
P = Daya ( W )
E = Voltage ( V )
I = Arus ( A )
R = Tahanan ( Ω )
Demikianlah pembahasan mengenai Bagaimana Cara Mengetahui Teori Umum Kelistrikan..??? semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Daya ( P ) = Voltage ( E ) X Arus ( I )
Dengan kata lain semakin tinggi voltage semakin banyak arus yang mengalir maka semakin besar daya yang dikeluarkan listrik hubungan ini dinyatakan dengan rumus berikut.
P = E . I E = P/I I = P/E
Jika dimasukkan hukum ohm P = I2R = E2/R
P = Daya ( W )
E = Voltage ( V )
I = Arus ( A )
R = Tahanan ( Ω )
Demikianlah pembahasan mengenai Bagaimana Cara Mengetahui Teori Umum Kelistrikan..??? semoga dengan adanya ulasan tersebut bisa berguna dan bermanfaat bagi anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.
sumber teknikotomotif
0 Response to "Bagaimana Cara Mengetahui Teori Umum Kelistrikan"
Post a Comment