Relay 4 Kaki dan 5 Kaki “Gambar Rangkaian Serta Fungsinya”
Wednesday, April 29, 2020
Add Comment
Cara Kerja Relay – Dalam hal ini pada rangkaian kelistrikan kendaraan kita sangat familiar dengan yang namanya relay, lantas apa kalian sudah sepenuhnya mengerti apa itu fungsi relay bagaimana cara kerja relay tersebut ?? nah untuk artikel kali ini kami akan membahas mengenai bagaimana cara kerja relay 4 kaki maupun relay 5 kaki, simak selengkapnya dibawah ini.
Untuk hal demikian fungsi relay sendiri ialah sebagai jembatan penghubung antara arus dari baterai langsung ke masa. Penggunaan relay akan memotong alur arus listrik yang melewati rangkaian untuk mencapai beban. Artinya relay akan membuat aliran arus lebih sederhana dan lebih ringkas. Hasilnya hambatan yang terjadi pada rangkaian kelistrikan tersebut akan lebih kecil sehingga penggunaan listrik bisa lebih hemat dan beban kelistrikan bisa lebih maksimal kinerjanya.
Untuk hal demikian fungsi relay sendiri ialah sebagai jembatan penghubung antara arus dari baterai langsung ke masa. Penggunaan relay akan memotong alur arus listrik yang melewati rangkaian untuk mencapai beban. Artinya relay akan membuat aliran arus lebih sederhana dan lebih ringkas. Hasilnya hambatan yang terjadi pada rangkaian kelistrikan tersebut akan lebih kecil sehingga penggunaan listrik bisa lebih hemat dan beban kelistrikan bisa lebih maksimal kinerjanya.
Relay 4 Kaki & 5 Kaki “Gambar Rangkaian Serta Fungsinya”
Relay bekerja seperti saklar biasa namun saklar ini akan digerakan oleh skema elektromagnetik yang diatur oleh saklar utama. Dalam hal ini saklar didalam relay akan menghubungkan arus langsung dari baterai ke beban kelistrikan, sehingga arus besar dari baterai tersebut tidak perlu berputar-putar melewati saklar yang letaknya didalam dashboard.
Hampir semua sistem kelistrikan mobil memakai relay, contohnya pada rangkaian lampu atau klakson pemakaian relay terbukti membuat cahaya lampu lebih terang dan bunyi klakson juga lebih keras. Hal ini bisa dimodifikasi untuk membuat penghematan pemakaian arus listrik sehingga tingkat keekonomisan bahan bakar juga akan berpengaruh.
Secara umum pada sebuah relay memiliki 4 buah terminal antara lain:
Dilihat dari jumlah kaki atau terminalnya, relay juga mengalami perkembangan, setidaknya ada 5 jenis relay yang dibedakan dari jumlah terminal antara lain:
Relay bekerja seperti saklar biasa namun saklar ini akan digerakan oleh skema elektromagnetik yang diatur oleh saklar utama. Dalam hal ini saklar didalam relay akan menghubungkan arus langsung dari baterai ke beban kelistrikan, sehingga arus besar dari baterai tersebut tidak perlu berputar-putar melewati saklar yang letaknya didalam dashboard.
Hampir semua sistem kelistrikan mobil memakai relay, contohnya pada rangkaian lampu atau klakson pemakaian relay terbukti membuat cahaya lampu lebih terang dan bunyi klakson juga lebih keras. Hal ini bisa dimodifikasi untuk membuat penghematan pemakaian arus listrik sehingga tingkat keekonomisan bahan bakar juga akan berpengaruh.
Secara umum pada sebuah relay memiliki 4 buah terminal antara lain:
- Terminal 30, sebagai penyedia arus dari baterai.
- Terminal 87, sebagai terminal yang terhubung dengan beban kelistrikan.
- Terminal 85, sebagai sinyal dari saklar utama untuk menentukan kapan relay bekerja.
- Terminal 86, merupakan masa dari solenoid yang terpasang didalam relay.
Dilihat dari jumlah kaki atau terminalnya, relay juga mengalami perkembangan, setidaknya ada 5 jenis relay yang dibedakan dari jumlah terminal antara lain:
Relay 3 kaki, relay ini memiliki tiga terminal antara lain terminal 30 sebagai sumber arus, 87 sebagai penghubung beban dan 86 sebagai control relay.
Sementara terminal 85 sudah tersambung ke terminal 30 didalam relay, untuk pengaturan kinerja relay dilakukan dari control masa terminal 86 relay.
Sementara terminal 85 sudah tersambung ke terminal 30 didalam relay, untuk pengaturan kinerja relay dilakukan dari control masa terminal 86 relay.
Relay 4 kaki, relay yang menjadi dasar relay ini dipakai pada rangkaian kelistrikan beban tunggal seperti klakson dan foglamp, relay ini memiliki kontrol power dari terminal 85 untuk mengatur kapan relay hidup.
Relay 5 kaki, relay ini juga sebenarnya sama seperti relay 4 kaki hanya saja ada terminal 87a sebagai output kedua, dengan kata lain ada dua buah output pada relay ini. Hal itu memungkinkan suatu rangkaian dengan beban ganda bisa dijalankan melalui satu relay. Contoh relay ini ada pada rangkaian headlamp “low and High” dan stop lamp “tail and Brake”.
Relay 8 kaki, relay ini memang jarang ditemukan pada rangkaian kelistrikan mobil, pada relay ini memungkinkan ada dua perintah saklar pada sebuah relay.
Lantas Bagaimana Cara Kerja Relay Pada Rangkaian Kelistrikan
Adapun cara kerja relay pada rangkaian kelistrikan yang diantaranya yaitu:
Relay 3 Kaki
Kontrol pada relay 3 kaki terletak pada terminal 86 yang harusnya terhubung dengan masa, memang terminal 86 terhubung dengan masa namun sebelum menyentuh masa aliran listrik akan dialirkan pada sebuah saklar kelistrikan.
Misal pada rangkaian horn atau klakson, maka arus dari baterai masuk ke terminal 30 relay. Di dalam terminal 30 arus akan disalurkan ke kontak relay dan ke solenoid yang terletak dibawah kontak. Output dari solenoid yakni terminal 86 terminal dihubungkan ke saklar klakson didalam kabin, baru setelah itu rangkaian terhubung dengan massa.
Jika klakson ditekan maka terminal 86 terhubung dengan masa, hal itu akan menimbulkan kemagnetan pada solenoid, kemagnetan tersebut akan menarik kontak relay sehingga terminal 85 dan 87 terhubung.
Lantas Bagaimana Cara Kerja Relay Pada Rangkaian Kelistrikan
Adapun cara kerja relay pada rangkaian kelistrikan yang diantaranya yaitu:
Relay 3 Kaki
Kontrol pada relay 3 kaki terletak pada terminal 86 yang harusnya terhubung dengan masa, memang terminal 86 terhubung dengan masa namun sebelum menyentuh masa aliran listrik akan dialirkan pada sebuah saklar kelistrikan.
Misal pada rangkaian horn atau klakson, maka arus dari baterai masuk ke terminal 30 relay. Di dalam terminal 30 arus akan disalurkan ke kontak relay dan ke solenoid yang terletak dibawah kontak. Output dari solenoid yakni terminal 86 terminal dihubungkan ke saklar klakson didalam kabin, baru setelah itu rangkaian terhubung dengan massa.
Jika klakson ditekan maka terminal 86 terhubung dengan masa, hal itu akan menimbulkan kemagnetan pada solenoid, kemagnetan tersebut akan menarik kontak relay sehingga terminal 85 dan 87 terhubung.
Relay 4 Kaki
Untuk relay 4 kaki biasanya dipakai untuk kontrol positif pada rangkaian kelistrikan beban tunggal. Contohnya rangkaian foglamp, arus dari baterai masuk ke terminal 30 relay dan terhubung ke kontak relay. Pada sisi lain, saklar foglamp akan mengirimkan arus masuk ke terminal 85 relay dan terminal 86 relay sudah terhubung ke masa secara default.
Sehingga ketika saklar fog lamp dihidupkan akan membuat kemagnetan didalam solenoid yang menarik kontak relay sehingga terminal 30 dan 87 terhubung, dan hasilnya timbul aliran listrik ke beban dalam hal ini lampu fog.
Untuk relay 4 kaki biasanya dipakai untuk kontrol positif pada rangkaian kelistrikan beban tunggal. Contohnya rangkaian foglamp, arus dari baterai masuk ke terminal 30 relay dan terhubung ke kontak relay. Pada sisi lain, saklar foglamp akan mengirimkan arus masuk ke terminal 85 relay dan terminal 86 relay sudah terhubung ke masa secara default.
Sehingga ketika saklar fog lamp dihidupkan akan membuat kemagnetan didalam solenoid yang menarik kontak relay sehingga terminal 30 dan 87 terhubung, dan hasilnya timbul aliran listrik ke beban dalam hal ini lampu fog.
Relay 5 Kaki
Pada relay 5 kaki, ada dua buah output, output 87a akan terhubung dengan terminal 30 relay saat relay mati, hal itu membuat ketika ada arus yang mengalir ke terminal 30 maka terminal 87a juga akan mengalirkan arus. Biasanya pada rangkaian ini terminal 30 tidak tersambung langsung ke baterai tapi ada kontrol lain misal pengaruh ignition.
Kita ambil contoh stop lamp, ketika saklar dihidupkan maka akan timbul aliran arus dari terminal 30 ke terminal 87a sehingga lampu tail hidup. Saat rem ditekan, maka terminal 85 akan mengirimkan arus ke solenoid sehingga terjadi kemagnetan dan terjadilah canging, kontak pada relay berpindah dari 87a ke terminal 87 akibat tarikan magnet solenoid. Hal itu membuat aliran arus berganti melalui terminal 87, terminal 87 akan langsung menghubungkan arus ke lampu rem yang memiliki sinar lebih terang.
Demikianlah pembahasan mengenai √ Relay 4 Kaki & 5 Kaki “Gambar Rangkaian Serta Fungsinya” semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
Pada relay 5 kaki, ada dua buah output, output 87a akan terhubung dengan terminal 30 relay saat relay mati, hal itu membuat ketika ada arus yang mengalir ke terminal 30 maka terminal 87a juga akan mengalirkan arus. Biasanya pada rangkaian ini terminal 30 tidak tersambung langsung ke baterai tapi ada kontrol lain misal pengaruh ignition.
Kita ambil contoh stop lamp, ketika saklar dihidupkan maka akan timbul aliran arus dari terminal 30 ke terminal 87a sehingga lampu tail hidup. Saat rem ditekan, maka terminal 85 akan mengirimkan arus ke solenoid sehingga terjadi kemagnetan dan terjadilah canging, kontak pada relay berpindah dari 87a ke terminal 87 akibat tarikan magnet solenoid. Hal itu membuat aliran arus berganti melalui terminal 87, terminal 87 akan langsung menghubungkan arus ke lampu rem yang memiliki sinar lebih terang.
Demikianlah pembahasan mengenai √ Relay 4 Kaki & 5 Kaki “Gambar Rangkaian Serta Fungsinya” semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya.
sumber teknikotomotif
0 Response to "Relay 4 Kaki dan 5 Kaki “Gambar Rangkaian Serta Fungsinya”"
Post a Comment